Trinusa.org | Lhokseumawe – Rumah Sakit Kasih Ibu yang berlokasi di Jl. Merdeka Timur No.17, Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, tengah menjadi sorotan setelah adanya dugaan praktik daur ulang limbah infeksius yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Dugaan ini pertama kali mencuat setelah LSM Triga Nusantara Indonesia, melalui perwakilannya di Aceh, Jafri Julianda, menyatakan kekhawatirannya terhadap praktik yang dianggap melanggar regulasi pengelolaan limbah medis.
Jafri Julianda, sebagai Wakil Triger LSM Triga Nusantara Indonesia DPD Aceh, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kasus ini kepada Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe untuk dilakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan limbah medis di RS Kasih Ibu. “Pengelolaan limbah infeksius tidak bisa dianggap remeh, karena jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa sangat berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Jafri.
Lebih lanjut, Jafri menegaskan bahwa jika Dinas Kesehatan tidak segera mengambil tindakan, LSM Triga Nusantara Indonesia akan melaporkan kasus ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami mendesak agar Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe segera melakukan audit dan mengeluarkan hasilnya. Jika tidak ada tindakan cepat, kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” tambahnya.
Menurut regulasi yang berlaku, limbah medis, terutama yang bersifat infeksius, harus dikelola dengan prosedur yang ketat sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jafri Julianda juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan somasi yang akan segera dilayangkan kepada manajemen RS Kasih Ibu jika ditemukan bukti pelanggaran.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak RS Kasih Ibu belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan yang dilayangkan oleh LSM Triga Nusantara Indonesia. Masyarakat Lhokseumawe kini menunggu perkembangan kasus ini dan berharap agar ada tindakan tegas yang diambil untuk memastikan keselamatan publik terjaga.
– Team Investigasi sub analisis DPN Triga Nusantara Indonesia –
