Trinusa.org – Cikarang Bekasi 13/04/2023 Dibalik tindakan koruptif, seringkali terdapat masalah psikologis yang mendasari perilaku tersebut.
Penting untuk menyadari masalah psikologis ini saat kita mencegah dan memerangi korupsi di lingkungan sekitar kita.
Seperti kata Lao Tzu dalam buku The Art of War, “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat.”
Atau dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan, “jika kamu mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, kamu tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika kamu mengenal diri sendiri tetapi tidak mengenal musuh, untuk setiap kemenangan yang diperoleh kamu juga akan menderita kekalahan.”
Beberapa masalah psikologis yang dapat mempengaruhi tindakan koruptif antara lain:
- Keserakahan (Greed): Perilaku korup seringkali dipicu oleh keserakahan yang berlebihan. Seseorang yang merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya dan selalu ingin lebih, cenderung untuk melakukan tindakan koruptif.
- Kecenderungan untuk menghindari resiko: Beberapa orang merasa bahwa tindakan koruptif dapat membantu mereka menghindari resiko dan menjamin keamanan finansial mereka di masa depan.
- Rasa tidak adil: Beberapa individu merasa bahwa penghasilan mereka tidak sebanding dengan upaya yang telah mereka lakukan atau merasa bahwa mereka telah diperlakukan secara tidak adil oleh pihak lain. Hal ini dapat memicu perilaku koruptif sebagai bentuk balas dendam.
- Penyalahgunaan kekuasaan (power abuse) karena kebutuhan untuk diakui: Seseorang yang memiliki kekuasaan besar dan tidak diawasi dengan ketat cenderung memiliki kecenderungan untuk menyalahgunakan kekuasaan tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi.
- Kurangnya rasa tanggung jawab: Beberapa orang merasa bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat memicu perilaku koruptif, karena mereka tidak merasa bahwa tindakan mereka akan memiliki konsekuensi negatif bagi orang lain.
- Masalah kepercayaan diri atau rasa insecure: Beberapa orang merasa tidak memiliki kemampuan atau keterampilan yang cukup untuk meraih kesuksesan dengan cara yang jujur dan adil, sehingga mereka memilih untuk melakukan tindakan koruptif untuk meraih kesuksesan.
Pemahaman yang lebih baik tentang masalah psikologis yang mendasari perilaku koruptif dapat membantu dalam mengatasi masalah korupsi dan mencegahnya terjadi di masa depan.
Pendekatan yang tepat dan dilakukan secara hati-hati perlu dilakukan untuk membantu mereka menyadari masalah psikologis yang mendasari perilaku koruptif mereka, dan memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Sumber Link : Klik Disini