https://picasion.com/

Trinusa DPC Aceh Utara Tinjau Lokasi Banjir diKecamatn Lhoksukon

Trinusa.org – Aceh Utara 26/01/2023 Musibah adanya bencana alam banjir bandang memantik rasa kepedulian dari beberapa pihak. Salah satu diantaranya DPC LSM Trinusa Aceh yang diketuai oleh Hamdani yang meninjau langsung ke beberapa titik banjir yang diantaranya Kecamatan Lhoksukon empat titik dengan jumlah 2001 jiwa dari 459 kepala keluarga,Kemudian di Desa Hagu, Kecamatan Samudera jumlah pengungsi 420 jiwa dari 117 kepala keluarga (KK).Mereka mengungsi ke meunasahnya masing-masing. Sedangkan untuk kecamatan lain, sampai sekarang dalam pendataan petugas BPBD Aceh Utara.Karena banjir yang terjadi di Aceh Utara sudah meluas ke 45 desa dalam tujuh kecamatan. Masing-masing, Kecamatan Langkahan, Lhoksukon, Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Banda Baro, dan Samudera.Selain meninjau ke lokasi, rombongan DPC LSM Trinusa Aceh Utara yang terdiri dari Ketua Hamdani dan Sekretaris, Sekertaris Habibi,A md. Serta Bendahara Sulaiman, beserta Teungku Fadli, memastikan agar para korban banjir bandang tersebut dapat tertangani dengan baik.Hamdani menjelaskan, bahwa maksud dan tujuannya datang ke lokasi untuk meninjau sekaligus memastikan dan membantu para korban agar dapat tertangani dengan baik.“Ya, jadi kedatangan kami ke lokasi salah satunya itu, untuk memastikan warga setempat yang menjadi korban banjir bandang dapat tertangani dengan baik,” terang Rudi, saat diwawancarai awak media Trinusa.orgDi tempat yang sama, Anggota Trinusa Teungku Fadli menambahkan, terkait dengan aksi sosial Trinusa dalam membantu para korban banjir bandang, merupakan salah satu bentuk dari rasa kepedulian bagi sesama manusia untuk memanusiakan manusia agar saling tolong menolong jika ada yang tertimpa musibah.“Kami sebagai sesama manusia, berempati sekaligus prihatin dengan adanya musibah bencana alam banjir bandang yang menimpa saudara kita. Maka dari itu, kami datang ke lokasi untuk membantu para korban dengan membantu dengan angkutan yang diperuntukan untuk mengevakuasi ke tempat-tempat pengungsian dan juga ke rumah sakit terdekat,” imbuh T.Fadli“Seperti yang kita tau bersama, banyak pohon-pohon yang ditebang untuk di buat bangunan, akibatnya jika turun hujan menjadi banjir karena tidak ada akar pohon yang menahan resapan air. Secara otomatis masyarakat menjadi korban. Jika itu memang ditemukan, maka kami akan mempublikasikan ke media,” tandas Habibi mempertegas.

https://picasion.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://picasion.com/